Friday, 20 November 2015

Penerapan Hidroponik

Greenhouse merupakan bangunan yang dibuat untuk melindungi tanaman dari gangguan luar, misalnya cahaya matahari, hujan, angin, maupun hama dan penyakit. Rumah plastik dibangun dengan rangka yang terbuat dari kayu atau bambu. Atapnya menggunakan helaian plastik UV (ultra violet). Sisi serra plastik dikelilingi dengan kasa (screen) plastic untuk menghindari hama masuk, dengan demikian kemungkinan kerusakan tanaman oleh serangan hama dapat dihindarkan. Sisi yang terbuat dari kasa masih dapat dilalui udara untuk ventilasi sehingga dapat mengurangi udara yang terlalu panas atau kelembapan yang terlampau tinggi, bila ada angin yang terlalu kencang kasa dapat meredam kecepatan aliran angin sehingga tidak ada tanaman yang rusak.

Sistem Irigasi
System irigasi di dalam greenhouse memerlukan perencanaan yang cermat. Diperlukan sepasang tong plastik untuk menyimpan pekatan pupuk, dari tong inilah pekatan dituangkan ke dalam tendon larutan. Tandon tersebut dipasangi paralon yang akan mengalirkan larutan hara ke selang PE yang terdapat di bak tanaman. Menggunakan pompa untuk mengalirkan dan mendorong air. Pompa air dipilih yang bertekanan tinggi dan bervolume besar agar dapat memberi pancaran kabut pada puluhan springkler sekaligus. Biaya operasional pompa seperti ini tergolong mahal karena daya listriknya antara 800- 1600 watt dan dijalankan terus menerus siang malam tanpa henti. Apabila ingin dijalankan secara terputus-putus, misalnya lima menit on dan lima menit off, maka diperlukan timer yang mahal harganya, tetapi disisi lain dapat menurunkan biaya listrik.

Perlengkapan Hidroponik
Pada prinsipnya perlengkapan hidroponik terdiri atas : a. Media tumbuh tanaman (polybag, arang sekam, dan tali perambat); b. Perlengkapan alat ukur (PH meter, EC meter, termometer, dan lain-lain); Perlengkapan suplai air (pompa air, tangki pembuatan nutrisi, pipa distribusi, dan filter).

Proses Budidaya
Proses budidaya secara hidroponik diawali dengan persiapan media tanam. Media tanam kemudian dimasukkan ke dalam polibag kecil sebagai media penyemaian benih, dan polibag besar untuk proses pembesaran. Penyemaian benih dilaksanakan di tempat tersendiri (di dalam rumah plastic persemaian) sampai berumur dua minggu dengan perawatan secara manual. Selanjutnya bibit yang telah siap tanam, dipindahkan ke dalam media tumbuh dalam polibag besar dan siap dibesarkan. Sementara penyemian dilakukan, instalasi tangki, pompa dan pipa irigasi dipersiapkan dengan cara menghubungkan tangki air dengan seluruh polibag besar menggunakan pipa PE.

Kunci keberhasilan budidaya hortikultura sistem hidroponik adalah pada pemberian komposisi pupuk yang tepat, sesuai dengan jenis dan umur tanaman. Untuk itu, unsur hara yang dibutuhkan tanaman dipasokkan ke media tumbuh secara terukur dan berkala. Perlakuan khusus seperti pemangkasan dahan/ranting yang tak berguna, pembuatan tali rambatan, pencegahan dan pemberantasan hama perlu dilakukan secara teliti. Pemangkasan bakal buah perlu dilakukan agar buah yang disisakan untuk dipanen benar-benar tumbuh optimal karena mendapat makanan yang cukup. Proses pemanenan dilakukan secara manual dengan memilih buah yang telah benar-benar masak. Artinya proses pemanenan dapat dilakukan tidak sekaligus, melainkan secara bertahap selama 1-2 minggu.

1 comments:

  1. mantappp..

    dalam hidroponik, bisa juga menggunakan arang sekam sebagai campuran media tanam.

    media tanam arang sekam memberikan manfaat yg sangat baik bagi tanah dan berefek pada pertumbuhan tanaman yg baik ...

    ReplyDelete