Pagaralam terkenal akan kesuburan tanahnya serta hawanya yang sejuk. Berbagai jenis tanaman dapat tumbuh subur di kota yang memiliki sebutan sebagai Kota Perjuangan ini. Hal inilah yang mendasari Ir H Umar Gani (67), untuk membudidayakan bunga krisan. Budidaya bunga krisan ini berlokasi di Dusun Sandar Angin Kelurahan Rebah Tinggi Kecamatan Dempo Utara. Budidaya ini juga dimaksudkan untuk mendukung Pagaralam sebagai Kota Bunga.
DARI kejauhan, sudah terlihat bangunan beratap plastik putih. Didalam bangunan tersebut itulah, terdapat tanaman bunga krisan yang sebentar lagi akan berbunga. Tampak sesekali hilir mudik pekerja yang sedang bertugas mengurus bunga tersebut. Merasa tertarik, Pagaralam Pos mencoba memasuki bangunan tersebut.
Tak lama kemudian, seorang pria menyapa dengan ramah dengan logat khas Besemah. “Ncakaghi sape,?” tanya orang tersebut ramah. Setelah menerangkan maksud dan tujuan, singkat saja langsung dipersilahkan masuk dan melihat-lihat budidaya bunga krisan, oleh pria yang bernama Candra (35). Ia merupakan salah seorang pekerja di areal budidaya bunga krisan. Candra kemudian membawa Pagaralam Pos kepada pemilik budidaya bunga krisan yakni Ir Umar Gani. “Betanye nga die bae deng. Soale die pemilikke,”ujar Candra Menerangkan.
Umar Gani pun menyambut hangat. Diskusi kecil pun dimulai di dalam bangunan beratap tersebut. “Awal mula saya menanam bunga krisan ini, adalah ketika saya berkeliling di Kota Pagaralam. Dari hasil berkeliling tersebut, akhirnya saya berfikir, Kota Pagaralam memiliki potensi dijadikan sebagai tempat budidaya bunga krisan. Karena, kondisi alamnya yang sejuk dan subur,” ungkap pria pensiunan PT PUSRI ini.
Budidaya bunga krisan ini, adalah usaha untuk mewujudkan Pagaralam sebagai Kota Bunga. Untuk mewujudkan hal tersebut, bukanlah hal yang tidak mungkin bagi Pagaralam. “Kita ingin membuktikan bahwasanya, Kota Pagaralam ini bukan hanya potensi bagi sayuran. Akan tetapi juga potensi bagi bunga,” imbuhnya Menurutnya, dipilihnya bunga krisan karena, memiliki banyak kelebihan. Seperti warnanya yang beraneka ragam hinga 50 macam warna.
Perawatannya cukup praktis, cukup disiram selama tiga kali sehari pagi, siang dan sore hari. Lebih dari itu, harga bunga krisan cukup tinggi. Seperti di Pasar Cinde Kota Palembang, harga krisan per tangkainya bisa mencapai Rp 2 ribu. Belum di daerah lain kemungkinan bisa lebih tinggi lagi Dikatakan, bibit bunga diperoleh langsung dari Balai Penelitian Tanaman Hias di Cipanas. Untuk sementara, terdapat dua jenis bunga krisan yang akan dibudidayakan yakni, krisan potong dan krisan pot. “Mudah-mudahan budidaya bunga krisan ini dapat berkembang di Dusun Sandar Angin pada khususnya dan Kota Pagaralam pada umumnya,”harapnya.
Sementara, Camat Dempo Utara Drs Rusdi MSi didampingi Lurah Rebah Tinggi Novi Andri SE mengatakan, pihaknya sangat menyambut positif adanya budidaya bunga krisan di Dusun Sandar Angin. “Harapan kita supaya budidaya bunga krisan tersebut mendapat perhatian dari dinas terkait, supaya bisa lebih dikembangkan lagi,”
DARI kejauhan, sudah terlihat bangunan beratap plastik putih. Didalam bangunan tersebut itulah, terdapat tanaman bunga krisan yang sebentar lagi akan berbunga. Tampak sesekali hilir mudik pekerja yang sedang bertugas mengurus bunga tersebut. Merasa tertarik, Pagaralam Pos mencoba memasuki bangunan tersebut.
Tak lama kemudian, seorang pria menyapa dengan ramah dengan logat khas Besemah. “Ncakaghi sape,?” tanya orang tersebut ramah. Setelah menerangkan maksud dan tujuan, singkat saja langsung dipersilahkan masuk dan melihat-lihat budidaya bunga krisan, oleh pria yang bernama Candra (35). Ia merupakan salah seorang pekerja di areal budidaya bunga krisan. Candra kemudian membawa Pagaralam Pos kepada pemilik budidaya bunga krisan yakni Ir Umar Gani. “Betanye nga die bae deng. Soale die pemilikke,”ujar Candra Menerangkan.
Umar Gani pun menyambut hangat. Diskusi kecil pun dimulai di dalam bangunan beratap tersebut. “Awal mula saya menanam bunga krisan ini, adalah ketika saya berkeliling di Kota Pagaralam. Dari hasil berkeliling tersebut, akhirnya saya berfikir, Kota Pagaralam memiliki potensi dijadikan sebagai tempat budidaya bunga krisan. Karena, kondisi alamnya yang sejuk dan subur,” ungkap pria pensiunan PT PUSRI ini.
Budidaya bunga krisan ini, adalah usaha untuk mewujudkan Pagaralam sebagai Kota Bunga. Untuk mewujudkan hal tersebut, bukanlah hal yang tidak mungkin bagi Pagaralam. “Kita ingin membuktikan bahwasanya, Kota Pagaralam ini bukan hanya potensi bagi sayuran. Akan tetapi juga potensi bagi bunga,” imbuhnya Menurutnya, dipilihnya bunga krisan karena, memiliki banyak kelebihan. Seperti warnanya yang beraneka ragam hinga 50 macam warna.
Perawatannya cukup praktis, cukup disiram selama tiga kali sehari pagi, siang dan sore hari. Lebih dari itu, harga bunga krisan cukup tinggi. Seperti di Pasar Cinde Kota Palembang, harga krisan per tangkainya bisa mencapai Rp 2 ribu. Belum di daerah lain kemungkinan bisa lebih tinggi lagi Dikatakan, bibit bunga diperoleh langsung dari Balai Penelitian Tanaman Hias di Cipanas. Untuk sementara, terdapat dua jenis bunga krisan yang akan dibudidayakan yakni, krisan potong dan krisan pot. “Mudah-mudahan budidaya bunga krisan ini dapat berkembang di Dusun Sandar Angin pada khususnya dan Kota Pagaralam pada umumnya,”harapnya.
Sementara, Camat Dempo Utara Drs Rusdi MSi didampingi Lurah Rebah Tinggi Novi Andri SE mengatakan, pihaknya sangat menyambut positif adanya budidaya bunga krisan di Dusun Sandar Angin. “Harapan kita supaya budidaya bunga krisan tersebut mendapat perhatian dari dinas terkait, supaya bisa lebih dikembangkan lagi,”
0 comments
Post a Comment